Setiap bulan April sekitar tanggal 22, jangan lupa untuk mengamati langit dinihari. Saat itu ada peristiwa astronomi menarik sedang terjadi, yaitu hujan meteor Lyrid. Nama Lyrid berarti arah radian meteor tersebut berasal dari rasi Lyra, sebuah rasi di sebelah utara dengan bintang terangnya yang bernama Vega. Jumlah meteor yang bisa kita lihat saat itu adalah sekitar 15 buah per jam. Namun terkadang bisa mencapai 60 buah per jamnya! Meteor adalah peristiwa masuknya batuan ke atmosfer Bumi. Karena bergesekan dengan partikel di atmosfer, batuan tersebut memanas dan terkikis, bahkan memijar. Pijaran inilah yang kita sebut meteor, atau sering disebut dengan bintang jatuh. Kebanyakan meteor dalam sebuah hujan meteor akan terbakar habis di atmosfer karena ukurannya kecil. Tetapi ada juga meteor yang tidak habis di atmosfer melainkan terus turun dan menumbuk permukaan Bumi. Tumbukan ini dapat menghasilkan kawah dan sisa batuan yang ditemukan disebut meteorit. Meteorit ini biasanya bukan berasal dari hujan meteor, tetapi termasuk dalam kelompok meteor sporadis karena ukurannya yang lebih besar. Posisi rasi Lyra dan Vega 22 April pk 3 dinihari Suatu hujan meteor terjadi jika Bumi memasuki area di orbitnya yang memiliki banyak batuan. Dari manakah asal batuan itu dan kenapa jumlahnya banyak? Kometlah yang meninggalkan batuan tersebut. Komet yang sedang mendekati Matahari akan meninggalkan jejak berupa serpihan batuan di lintasannya. Apabila komet tersebut melintas begitu dekat dengan orbit Bumi (atau bahkan berpotongan dengannya), maka kita akan mengalami hujan meteor jika Bumi melewati wilayah itu. Hujan meteor Lyrid diperkirakan berasal dari komet Thatcher, yang ditemukan tahun 1861. Bagaimana cara menikmati hujan meteor Lyrid ini? Persiapannya adalah kita harus cari tempat datar dengan pemandangan langit yang tak terhalang. Lalu tikar/alas untuk tiduran, baju hangat, serta makanan ringan dan minuman hangat juga kalau perlu. Tidak perlu teleskop atau binokular. Hujan meteor adalah fenomena mata telanjang. Memakai alat bantu justru tidak dianjurkan karena meteor adalah objek yang bergerak cepat, kita tidak bisa melihatnya melalui piranti tersebut. Untuk melihat sebuah hujan meteor, kita tidak perlu berkonsentrasi ke arah radiannya saja. Karena meteor justru akan tersebar di segala arah. Oleh karena itu, apabila kita hanya memperhatikan rasi Lyra saja, kita mungkin akan kehilangan kesempatan melihat meteor di sebelah selatan atau arah lain. Inilah mengapa kita harus mencari area dengan pemandangan langit yang seluas-luasnya. Sayangnya, hujan meteor Lyra kali ini berlangsung ketika Bulan sedang dalam fase cembung akhir. Artinya, cahaya Bulan akan sangat mengganggu kenampakan meteor yang redup. Sehingga jumlah meteor yang terlihat jadi lebih sedikit. Walaupun begitu, fenomena ini tetap menarik untuk diamati. Jadi, selamat melakukan pengamatan :) . http://duniaastronomi.com/2011/04/hujan-meteor-lyrids/

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Diberdayakan oleh Blogger.

IYA 2009

Mengenai Saya

Foto saya
Kami adalah Klub Astornomi Polaris yang menjadi Divisi dalam Kelompok Ilmiah Remaja SMAN 38 Jakarta

Geo Country

Testimonial